Selasa, 24 November 2009
bagunan arsitektur 4
Desain Arsitektur Bangunan Etnic menampilkan suasana bangunan budaya jawa di padukan dengan sentuhan modern minimalis yang menjadikan bangunan menjadi unik dan terasa elegan dengan situasi bentuk contur tanah dan alam sekitar bangunan sehingga bangunan terasa menyatu dengan alam yang alami.
Di tambah dengan suasana dearah sekitar bagunan yang sangat mendukung keberadaan bagunan ini.
Bagunan etnic sangat tercirikan oleh adanya unsur-unsur kedaerahan, dengan mengambil bentuk rumah joglo lengkap dengan ukirannya. Beberapa pohon d tanam disekeliling bagunan yang akan menambah keasrian bagunan tersebut.
bagunan arsitektur 3
Gambar gambar yang terdapat diatas merupakan rancangan gaya arsitektur modern minimalis,sebuah gaya arsitektur yang tengah menjadi trend untuk bangunan bangunan di iklim tropis saat ini. Rancangan arsitektur, termasuk rumah minimalis, merupakan pilihan-pilihan terhadap bentuk maupun gaya arsitektur sebagai akibat dari budaya, bukan hanya latah untuk sekedar ikut-ikutan yang lagi nge-trend tetapi memeng itu kebutuhan papan yang harus di penuhi. Dari mulai struktur bagunan, interior rumah, ekterior bagunan dan material-material yang di gunakan juga sesuai dengan tema tropis yang jauh dari kesan ribet.
Bagunan ini bisa dikategorigan sebagai bagunan hemat energi karena adanya jendela-jendela kaca dengan ukuran yang cukup besar. Bisa mengurangi penggunaan lampu dan AC.
bagunan arsitektur 2
Menurut saya, bangunan brutalisme memang agak sedikit kurang menarik karena ketiadaan ornamen-ornamen yang menghiasi bangunan ini. Bangunan sederhana dan unik ini banyak diminati oleh masyarakat, walaupun pada jaman sekarang masyarakat lebih menyukai gaya arsitektur pembaharuan (menggantikan gaya brutalisme). Tidak hanya itu kekurangan dari bangunan brutalisme, bangunan ini tidak mementingkan keindahan (estetika) tetapi mementingkan etika bangunan itu sendiri. Sehingga terlihat kurang menarik perhatian masyakarat pada jaman ini.
teknologi arsitektur
TEKNOLOGI DALAM PERKEMBANGAN ARSITEKTUR
Pengertian arsitektur yang terdapat dalam buku Hybrid Space adalah: “The art or science of building; specify: the art or practice of designing structures and esp. inhabitable ones” (Zellner, 1999: 9). Pengertian ini lebih menyempitkan pengertian arsitektur sebagai suatu seni. Suatu seni tentunya ditujukan untuk dapat menghasilkan suatu yang memiliki nilai keindahan. Misalnya arsitek rumah membuat rumah memiliki unsur keindahan.
Kimberly Elam mengemukakan bahwa “Architecture has some of the strongest educational ties to geometric organization because of the necessity for order and efficiency in construction, and the desire to create aesthetically pleasing structures” (Elam, 2001: 101). Ia menjelaskan bahwa arsitektur memiliki hubungan yang kuat dengan geometri. Salah satu yang menghubungkan antara kedua hal ini adalah nilai estetis. Makanya sekarang banyak muncul jasa arsitek, misalnya arsitek rumah, arsitek bangunan, dsb.
Dari pendapat di atas didapat bahwa geometri dapat menjadi salah satu elemen yang dapat menjadikan suatu karya arsitek memiliki nilai estetis. Tapi tentunya untuk menimbulkan nilai estetis ini, maka karya arsitektur tersebut kemudian dibatasi dengan aturan-aturan geometri yang ada. Dengan adanya aturan ini, bentuk yang dihasilkan menjadi terikat. Salah satu contoh lain aturan geometri adalah golden section.
Arsitek romawi bernama Marcus Vitruvius menjelaskan bahwa pembangun harus selalu menggunakan rasio yang tepat dalam pembangunan suatu kuil, sepertinya pernyataannya “for without symmetry and proportion, no temple can have a regular plan” (Vitruvius, 1960). Tiap kuil yang ada pada saat itu, harus menggunakan aturan golden section, sehingga bentuk kuil pada saat itu tidak beragam dan memiliki standar yang sama. Dengan bentuk yang dibatasi oleh aturan golden section tersebut, tentu saja para arsitek pada saat itu tidak dapat mengeluarkan ide kreatif mereka, sehingga keragaman arsitektur pada saat itu sangat berkurang.
“The purpose of geometry of design is not to quantify aesthetics through geometry but rather to reveal visual relationships that have foundations in the essential qualities of life such as proportion and growth patterns as well as mathematics. Its purpose is to lend insight into the design process and give visual coherence to design through visual structure.
It is through this insight that the artist or designer may find worth and value for themselves and their own work”(Elam, 2001: 5).
Penjelasan Kimberly Elam menyangkut fungsi geometri di atas, menjelaskan bahwa geometri memiliki fungsi yang relevan dalam memperlihatkan hubungan visual suatu objek dari segi proporsi, dan juga pola perkembangan objek tersebut.
Hal ini juga banyak diterapkan oleh arsitek bangunan pada saat itu. Pada saat itu, lukisan dan bangunan yang tidak menggunakan prinsip geometri tidak dapat dianggap suatu yang indah. Banyak lukisan-lukisan dan bentuk yang tidak menggunakan aturan geometri. Walaupun tidak menerapkan aturan ini, lukisan ataupun bentuk tersebut dapat dikategorikan sebagai suatu yang indah. Terlihat bahwa kaidah geometri dalam suatu desain dapat membatasi variasi desain yang dihasilkan. Selain dari penggunaan geometri sebagai pemvisualisasian hubungan dan proporsi dari suatu objek, geometri juga memiliki fungsi sebagai suatu kaidah yang digunakan untuk memberi ukuran pada bangunan dan bentuk. Jasa arsitek sekarang banyak menggunakan kaidah seperti ini.
psikologi arsitektur
Dewasa ini kecepatan transportasi, komunikasi, dan teknologi sebagai dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dashyat menimbulkan suatu proses globalisasi di dunia yang mengakibatkan segala sesuatu tampaknya berada di depan kita dan tak terhindar lagi dari banyak paradigma. Tak ada lagi tempat, tak ada lagi legalitas untuk tempat yang tidak ‘diwajibkan’ guna tempat komersial. Semua bernilai komersil, tanah, lahan, bangunan, pohon, makanan, dan bahkan yang paling miris adalah manusia. Arsitektur yang kita kenal sekarang ini juga merupakan nilai komersial, untuk mendapatkan sebuah ‘gelar’ arsitek pun dinilai dengan beberapa atau bahkan berlembar-lembar nominal. Tak dapat disangkal arsitektur kini berkembang sangat pesat, bahkan dinilai sebagai sebagai manifesto zaman. Arsitektur merupakan ekspresi paling tinggi dari alam pemikiran seseorang, sehingga untuk pembanding nilai komersil cukup berbanding. Arsitektur tumbuh bersama dengan ‘semangat’, ‘kemanusiaan’, ‘kesetiaan’ dan ‘keyakinan’. Aspek psikologi yang kerap kali masuk kedalam perancangan arsitektur justru menghadirkan pembaharuan pada setiap ‘kertas kerja’nya,
Psikologi sebagai sebuah disiplin ilmupengetahuan yang mandiri, telah berkembang pula. Salah satu nya spesialisasi dlam disiplin ilmu guna upaya meneliti rancangan ruangan yang dikhususkan untuk para pasien penyakit jiwa di salah satu rumah sakit umum di Amerika Serikat. Begitu halnya psikologi arsitektur yang mengemukakan antara lingkungan fisik, khususnya yang berkaitan dengan penurunan kualitas fisik serta timbulnya gangguan terhadap perilaku dan gangguan terhdap keseimbangan alamiah akibat intervensi manusia melalui pembangunan fisik.
Kenapa bisa terjadi unsur psikologis dan komersil selalu dimasukkan dalam perancangan karya-karya arsitektur ? Indikasi adanya keterkaitan antara psikologis-komersil dalam perancangan arsitektur adalah munculnya pemikiran tentang ide fungsionalisme yang lahir dan berkembang. Adanya isitilah fungsionalisme menjadikan nilai karya arsitektur selalu melibatkan adanya tingkat efisiensi dan efektif didalamnya. Fungsionalisme menunjukkan keberhasilan berdasarkan kemampuan auatu objek memenuhi tugas dan fungsi.Fungsionalisme sehingga bisa dipakai manusia, begitu lah singkatnya. Seperti halnya Eugene Emmanuel Viollete le Duc, seorang arsitek Prancis mengatakan bahwa para arsitek pada abad XII dan XIII yang membuat plafon Nave (ruang tengah gereja) yang sangat tinggi, adlaah bukan semata-mata karena murni keinginan simbolis , tetapi semata-mata agar bisa mendapatkan udara dan cahaya agar tidak gelap dan lembab. Psikologi mempengaruhi dan mengkaitkan tipical ruangan atau rancangan menjadi suatu patokan dan batasan desain yang ‘wajib’. Seolah menjadi batasan yang tidak boleh dilanggar. Tak hanya psikologi manusia yang menjadi standarisasi dalam perancangan arsitektural namun juga komersil arsitektur. Nilai-nilai komersil mengatur dan merealisasikan keinginan psikologi manusia dalam perancangan arsitektur. Tak ada Komersil maka psikologi dalam karya arsitektur tak akan terealiasasi begitu halnya sebaliknya. Tak ada ‘standarisasi’ psikologi manusia dalam rancangan arsitektur maka tak lagi ada bangunan yang cukup untu k dinilai secara nominal, karena keinginan dan ‘standarisasi’ manusia yang berubah. Ada dua unsure penting pembentuk paham arsitektur yaitu ‘rasionalisasi’ dan standarisasi’.
Keidentikan fungsionalisme dalam sebuah karya arsitektur menyamakan adanya anggapan psikologi manusia dalam arsitektur berbanding lurus, keduanya saling berkaitan dan tak dapat dipisahkan. Ada tidak bangunan yang tidak memperhatikan kenyamanan, keamanan dan aspek-aspek lain penggunannya? Tentulah cukup sedikit untuk dapat mengatakan ‘Iya’, Fungsionalis mengindahkan aspek psikologi dan sebaliknya. Pada akhirnya keduanya diungkapan dengan adanya ‘konsep bentuk’ dan ‘konsep ruang’, selalu saja ada konsep. Begitulah konsep, sifatnya mengatur, seolah mengikat, ‘mewajibkan’ dan mencampuri. Semua tampak kompleks, bentuk bisa jadi merupakan hal yang pasti dan tetap, walaupun pada kesan yang dtinggalkannya dalam alam pikiran manusia selalu bisa berubah dan berkembang. Dalam sisi psikologis ‘konsep’ dapat saya artikan sebagai sebuah ‘privacy’, yang dianggap mendasari. ‘Privacy’ dalam arsitektural mungkin dapat saya analogkan dengan ‘Teritori’ sebagai batas wilayah fisik ataupun abstrak. Dalam psikologi ‘privacy’ yang dimaksudkan adalah sebagai pengontrol perilaku dalam ruangan terhadap subjek lain, orang ataupun hal lain. Konsep ‘privacy’ ataupun ‘teritori’ dalam arsitektur bisa diartikan sebagai kebutuhan manusia untuk menikmati sebagian kehidupan sehari-harinya tanpa ada gangguan langsung ataupun tidak dari hal lain dan psikologi manusia menjelaskan bahwa psikologi ‘privacy’ sebagai kebebasan pribadi untuk memilih apa yang akan disampaikan kepada siapa dan tentang apa.
Adanya psikologi manusia dan arsitektur tentulah sebagai sebuah parameter dalam perencanaan, sehingga dapat menciptakan bangunan yang tak meninggalkan fungsi-fungsi dan efienitas. Pada akhirnya konsep-konsep akan ‘privacy’, ‘teritori’, ‘konsep’ jelas dibutuhkan kerjasama dan kepaduan kesemuanya. Psikologi manusia-arsitektural nyata halnya, terjadi nya suatu proses dengan variasi-varias, ‘batasan-batasan’ tersebut menjadikan proses psiko-arsitektural tidak dapat pernah dapat dihentikan dan terhentikan.
aliran brutalisme
Berasal dari beton brut (beton telanjang), yg dipakai oleh Le Corbusier pada bangunan Unite d’Habitation di Marseilles. Bangunan yg dibuat dengan gaya seperti ini, yaitu menggunakan bahan bangunan yg kasar, seperti beton expose, batu bata kasar dan bahan lain yg sejenis termasuk di dalam aliran ini. Brutalisme mengalami dua fase, yaitu:
- Brutalisme dalam artian sempit dalam lingkungan Smitthsons (Inggris), lebih mementingkan etika dari pada estetika.
- Internasional Brutalisme, disini lebih bertujuan pada estetika.
Brutalisme adalah gaya arsitektur yang melahirkan pembaharu gerakan arsitek dan berkembang pada tahun 1950 sampai tahun 1970. Awal gaya sebagian besar diilhami oleh Arsitek Swiss, Le Corbusier ( khususnya Unit d'Habitation) dan Ludwig Mies van der Rohe. Istilah brutalisme ini dimulai dari bahasa Prancis Béton brut, atau " beton mentah". Bangunan brutalist pada umumnya dibentuk dengan membentur blockish, geometris, dan bentuk berulang, dan sering juga mengulang bentuk tapi tanpa adanya ornamen. Tidak semua bangunan brutalist dibentuk dari beton. Sebagai gantinya, bangunan dapat mencapai Mutu brutalist melalui suatu bahan yang keras dengan penampilan bagunan dan material strukturnya terbuat dari beton. Rumah pribadi Alison dan Peter Smithson'S dibangun dari batu bata, dan Richard & Renzo Piano Center Pompidou sering dihormati sebagai arsitektur brutalist dengan Bahan dan struktur bangunannya meliputi batu bata, kaca, baja, batu kasar.
Brutalism sebagai gaya arsitektur juga dihubungkan dengan suatu ideologi yang berupa kayalan sosial yang cenderung untuk didukung oleh para perancangnya, terutama Alison dan Peter Smithson. Kegagalan dalam merencanakan suatu desain merupakan hal hal positif bagi para arsitektur Brutalist.
Brutalism memperoleh daya gerak besar di Inggris sepanjang abad pertengahan 20, ketika keadaan ekonomis tertekan ( dan kerusakan WWII) masyarakat mencari konstruksi murah. Haruslah dicatat, meskipun demikian, banyak arsitek memilih gaya brutalist meskipun mereka mempunyai anggaran yang besar dalam membangun. Dan gaya ini terjadi setelah perang dunia ke II di jerman
Desain brutalist pada awalnya mendapatkan kritik sebagai gaya yang merusak pemandangan dalam majalah home office edisi 50 gaya Quenn Anne dikatakan “seperti barang rongsokan”. Sebab gaya ini snagat identik dengan beton. Bagaimanapun, gaya brutalist pada Menara Trelick membuktikan bahwa gaya brutalist sangat populer di antara para arsitek dan masyarakat. Pada waktunya, banyak struktur brutalisme menjadi lebih dihargai oleh masyarakat karena keunikan mereka dan penampilan yang menyolok.
Di tahun terakhir, gaya bangunan brutalistme sudah mulai hilang dari ingatan masyarakat. Dan masyarakat mulai menuju ke gaya pembaharu yang baru lahir menggantikan gaya brutalisme sehingga banyak bangunan gaya brutalistme dirobohkan dan dibangun menjadi gaya yang baru lagi.
Senin, 23 November 2009
arsitektur rasionalisme
Arsitektur rasonalisme adalah aliran yang memandang keindahan dari suatu bangunan akan timbul dari fungsi elemen-elemen dari bangunan tersebut, bukan dari pola keindahan arsitektur itu sendiri. Dalam artian aliran ini lebih pada pemikiran yang logis ( rasional ) dan menekankan pada dimensi waktu. Dengan demikian akan erbentuklah suatu bangunan murni tanpa unsur-unsur hiasan , estetika ataupun ornamen-ornamen seperti berbentuk komposisi balok, kubus dan sebagainya.
Tokoh-tokoh aliran ini seperti, Le Corbusier dan Pierre Jeanneret (1923), Henry Sauvage dan Frantz Jourdan (1926), Auguste Perret (1922-1924), Auguste Perret(1902-1903), Tony Garnier (1909)dan banyak lainnya.
Ciri-ciri dari bangunan ini dapat kita lihat dari contoh di bawah ini. Bangunan ini sangat memaksimalkan lahan konstruksi,dan strukturnya pun terlihat. Sama sekali tidak menonjolkan unsur estetika dan tidan adanya penggunaan ornamen-ornamen maupun hiasan, sehingga hanya terlihat suatu bangunan yang berbentuk balok. Penekanan pada dimensi waktu dapat kita lihat dari jendela-jendela yang lebar, jarak antar kolom yang relatif lebar tapi saling berhubungan secara berkesinambungan.
Contoh lainnya seperti, Maison La Roche, La Samaritene, gereja Notre Dame du Raincy dan Apartment House yang terletak di Paris, AEG High-Tension Plant yang teretak di Berlin. Goldman & Salatsch Building di Wina dan banyak lainnya.
art nouveau
Art Nouveau merupakan salah satu dari 7 aliran pergerakan seni yang memiliki pengaruh paling kuat dalam perkembangan desain dunia arsitektur sejak munculnya pergerakan tersebut hingga sekarang. Dinamis, berombak dan mengalir yang merupakan karakterisasi dari Art Nouveau, membuatnya tetap digemari hingga sekarang. Karena bentuknya yang indah dan bersifat dekoratif, gaya Art Nouveau dalam dunia arsitektur sekarang ini sering digunakan sebagai dekorasi untuk tempat-tempat yang sakral dan megah seperti gereja atau istana. Pada zaman sekarang ini, penggunaan gaya Art Nouveau paling sering terlihat dan berkembang di negara-negara Eropa, seperti Perancis atau Italia. Art Nouveau berada pada puncak tahun 1892 sampai 1902, merupakan sebuah gebrakan dalam desain arsitektur. Nama " Art Nouveau" diperoleh dari nama dari suatu toko di Paris, Maison d'Art Nouveau, dan pada waktu itu arsitektur Samuel Bing lewat dan terinspirasi untuk menamakan desainnya art nouveau. Suatu titik tinggi dalam evolusi Seni Nouveau adalah Penampilan universal pada tahun 1900 di paris, di mana " gaya modern" memenangkan penghargaan pada setiap sesinya. art nouveau memperlihatkan ciri khasnya hampir di seluruh bagian eropa. Ironisnya. Seni Nouveau kebanyakan dibangun dengan menggunakan bahan material kaca dan jarang memakai bahan material besi ataupun baja. Pintu masuk Metro Paris yang dirancang oleh Hector Guimard pada tahun 1899 dan 1900 adalah contoh Seni Nouveau yang terkenal. Dinamis, mengalir, kurva dan berombak-ombak " cambukan" merupakan irama bentuk dari Seni Nouveau. Corak yang lain adalah pemakaian parabol dan hiperbola.
Sebagai suatu pergerakan seni dalam arsitektur art nouveaiu mempunyai gaya dan hubungan dekat dengan Pre-Raphaelites dan Simbolisme arsitektur Aubrey Beardsley, Alfons Mucha, Edward Burne-Jones, Gustav Klimt, dan Jan Toorop adalah pelopor dari gaya ini. Seni Nouveau mempunyai suatu wajah visuil membedakan; dan tidak sama dengan Pre-Raphaelites, Seni Nouveau adalah gaya yang menggunakan material baru seperti kaca permukaannya abstrak dan disain yang murni.
Berikut adalah contoh arsitektur dengan gaya Art Nouveau:
arsitektur romantisme
Arsitektur Romantisme
Arti :
Romantic design menggunakan asosiasi-asosiasi, bersesuaian dengan alam berarti pengaturan secara alamiah dan proses dari alam. Kehadiran arsitektur modern seiring dengan sedang munculnya Romantic Classicism, istilah populernya adalah Neoklasik. Gaya ini dianggap serius apabila melibatkan emosi yang mengakibatkan prinsip-prinsip arsitektur klasik tidak diterapkan sepenuhnya melainkan cenderung lebih condong memilih (gabungan) gaya yang disukai saja, seperti gaya arsitektur Gothic dan Ionic.
Ciri :
1. Kebebasan mencipta mernpakan seni dalam arsitektur.
2. Cenderung melawan rasionalis-konvensionalis yang menganggap garis lurus adalah sesuatu yang jujur dan efisien.
3. lebih mengutamakan pada konstruksi dan beauty atau keindahan.
4. Dinamis tetapi tetap sebuah konstruksi yang kaku tidak lagi statis.
Tokoh :
Wayne O’Attoe
Contoh Bangunan :
arsitektur historicism
Arti :
Historicism adalah merupakan aliran arsitektur Post Modern yang paling awal munculnya. Penganut aliran ini ingin tetap menampilkan komponen-komponen bangunan yang berasal dari komponen-komponen klasik tetapi ditampilkan dengan penyelesaian yang modern, misalnya bentuk klasik yang dulunya menggunakan bahan dari kayu diganti dengan bahan beton tetapi diberikan ornamen, produk dari aliran Post Modern (historicism) ini yang paling berhasil terdapat di Jepang dan Italia. Suatu tradisi meniru model yang historical seperi façade suatu bangunan dibentuk seperti temple. Historicism Arsitektur yang didasarkan disain dari suatu periode lebih awal dapat digunakan kembali. Adanya simpatik tentang bangunan dari masa lampau, walaupun sukses yang sangat besar di jaman dahulu. Victorian dengan jelas/dengan nyata menyusut di abad 20. Di 1927 Weissenhof Pameran, di mana banyak dari arsitek ini yang telah memperlihatkan, mengungkapkan persamaan dari maksud/arti dan pendekatan mereka.
Ciri :
Bentuk klasik, adanya ornament, meniru model bangunan historical.
Tokoh :
Charles Jencks, Paul Wollton dan Curtis
Contoh Bangunan :
arsitektur visionary
Arti :
Arsitektur Visionary adalah nama yang diberikan kepada arsitektur yang secara tertulis atau mempunyai kulitas Visionari. É tienne-Louis Boullée, Claude Nicolas Ledoux dan Jean-Jacques Lequeu adalah salah satu contoh paling awal arsitektur Visionary. Lalu Arsitektur Giovanni Battista Piranesi, Antonio Sant'Elia dan Buckminster juga dimasukkan. Kemudian menyangkut abad 20, ada pergerakan disain secara ilmu bangunan seperti Archigram, Archizoom dan Superstudio. Elemen arsitektur dapat mengkontradiksi satu dengan lainnya, misalnya : kontradiksi antar daerah bangunan yang rumit.
Ciri :
Abstrak, rumit, tidak ada acuan tertentu, design lebih menonjolkan keunikan dan adanya karakteristik yang kuat.
Tokoh :
É tienne-Louis Boullée, Claude Nicolas Ledoux, Jean-Jacques Lequeu, Giovanni Battista Piranesi, Antonio Sant'Elia dan Buckminster.
Contoh Bangunan :